WELLCOME

Wa'alaikum salam.
Selamat Datang

Jangan pernah lewatkan isi-isi artikel yang menarik dalam Blog ini. Kasih saran yang membangun. Sisipkan Komentar Kamu di setiap artikel.
Terima Kasih.
Selamat menbaca........

Minggu, 07 November 2010

Gunung Merapi Meletus

Sudah lebih dari 10 hari Gunung Merapi meletus. Tapi hingga saat ini Gunung Merapi belum memunculkan tanda- tanda akan tenang kembali. Justru semakin lama semakin mengganas.Kegelisahan akan letusan Gunung Merapi yang menewaskan ratusan orang jelas dirasakan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Khawatir Merapi kembali menelan korban, SBY mencari informasi soal aktivitas gunung yang mengitari 4 kabupaten itu.

Saat mengunjungi kantor Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) di Jl Kenari, Yogyakarta, Jumat (7/11/2010), SBY menanyakan hal tersebut ke Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM di Yogyakarta, Dr Sukhyar.

"Sampai kapan Merapi akan terus bererupsi?" tanya SBY.

"Kami belum bisa memastikan kapan itu semua bisa berhenti. Hingga saat ini Merapi sudah bererupsi selama 4 hari secara beruntun," jawab Sukhyar.

"Oh jadi seperti itu," jawab SBY yang mengenakan masker hijau ini.

Sebelumnya SBY mendatangi kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dengan didampingi Kapolri Jenderal Timur Pradopo, Menpora Andi Mallarangeng dan Ibu Ani Yudhoyono.

Selama hampir 20 menit, SBY menggelar rapat koordinasi dengan jajaran anggota BNPB untuk menanggulangi bencana Merapi yang menewaskan ratusan orang sejak 26 Oktober.

Konon letusan Gunung Merapi saat ini adalah letusan terdahsyat di abad ini. Sampai saat ini pos-pos pengungsian sudah dipenuhi lebih dari 200 ribu pengungsi Gunung Merapi meletus yang tersebar di Sleman, Magelang, Boyolali, dan Klaten. itu disebabkan karena batas aman adalah diluar radius 20 kilometer dari puncak Gunung Merapi.

Tapi ada yang membuat perasaanku tidak enak adalah ada satu informasi yang mengatakan bahwa dari sekian banyak pengungsi, kalau siang mereka kembali ke rumah masing-masing (sebagian) untuk mengurusi binatang ternak yang belum dievakuasi. Bahkan ada yang tidak kembali ke barak pengungsian lagi. Apakah mereka tidak mau memikirkan keselamatan mereka sendiri? Apakah mereka masih punya pemikiran "HIDUP MATI DI TANAH LELUHUR".

APAKAH MASYARAKAT INDONESIA MASIH BANYAK YANG PUNYA PIKIRAN SEPERTI ITU?

Wassalam

Terima kasih atas kunjungannya. Jangan Lupa untuk meninggalkan Pesan dan Kesan. Kasih coment yach..... Sampai jumpa lagi.