WELLCOME

Wa'alaikum salam.
Selamat Datang

Jangan pernah lewatkan isi-isi artikel yang menarik dalam Blog ini. Kasih saran yang membangun. Sisipkan Komentar Kamu di setiap artikel.
Terima Kasih.
Selamat menbaca........

Minggu, 23 Agustus 2009

Study Abroad

Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) akan menekankan kembali tentang negara tujuan rekomendasi studi, ke negara mana yang sebaiknya dituju.
Seperti diberitakan sebelumnya (Kompas.com, 22 Agustus 2009), Depdiknas memperingatkan para dosen universitas negeri dan swasta penerima beasiswa dari Ditjen Pendidikan Tinggi untuk mempertimbangkan plus-minus memilih perguruan tinggi di Australia karena pemerintah negara itu tidak membebaskan uang sekolah bagi anak-anak mereka.
"Saya menekankan sekali lagi bahwa untuk tahun anggaran 2010, saya harus memberikan rekomendasi tentang, ke negara mana yang sebaiknya dituju," kata Kabiro Perencanaan dan Kerja Sama Internasional Pendidikan Nasional Agus Sartono, Sabtu (22/8).
Mantan atase pendidikan dan kebudayaan RI di KBRI Canberra ini berharap, persoalan ini dapat segera dipecahkan. "Jika tidak ada alternatif lain, maka untuk menghindari komplain dari mahasiswa, kita akan membuat edaran ke semua perguruan tinggi di Indonesia," katanya.
Perlakuan Australia kepada anak-anak yang menyertai orangtua mereka melanjutkan pendidikan master dan doktor di negara itu dengan beasiswa Diknas RI, katanya, berbeda dengan apa yang diterima kelompok penerima beasiswa AusAID.
"Dari dua kelompok penerima beasiswa ini ada perbedaan yang mencolok, yaitu anak-anak dari penerima beasiswa Indonesia harus membayar tuition fee (uang sekolah) sekalipun mereka sekolah di sekolah negeri. Tidak demikian halnya dengan anak-anak dari penerima beasiswa AusAID," kata Agus.

Plus Minus Kuliah di AUSTRALIA

BRISBANE, KOMPAS.com — Depdiknas ingatkan para dosen universitas negeri dan swasta penerima beasiswa dari Ditjen Pendidikan Tinggi untuk mempertimbangkan plus-minus memilih perguruan tinggi di Australia karena pemerintah negara itu tidak membebaskan uang sekolah bagi anak-anak mereka.

"Tahun lalu isu ini sudah diangkat, tetapi tidak ada kemajuan," kata Kabiro Perencanaan dan Kerja Sama Internasional Diknas Agus Sartono, Sabtu (22/8), berkaitan dengan hasil kunjungannya ke Canberra pada 11-14 Agustus lalu.

Agus mengatakan, jika masalah pembebasan uang sekolah anak-anak para penerima beasiswa Diknas RI ini tidak segera teratasi, pihaknya harus memberikan edaran ke semua perguruan tinggi di Indonesia. Edaran tersebut agar dosen yang akan belajar ke luar negeri mempertimbangkan plus-minus memilih Australia sebagai negara tujuan.

Dia menambahkan, ia kembali mengangkat masalah ini dalam pertemuannya dengan para pejabat terkait Badan Bantuan Luar Negeri Australia (AusAID), Departemen Imigrasi dan Kewarganegaraan (DIAC) dan Departemen Pendidikan, Tenaga Kerja, dan Hubungan Kerja (DEEWR). Hasil pembicaraan dari pertemuan tersebut belum menghasilkan perkembangan yang berarti, kecuali janji untuk membicarakannya.

"Saya sampaikan bahwa tadi di AusAID dikatakan agar saya bicara di DIAC, kemudian di DIAC saya dikatakan harus bicara dengan DEEWR. Nah saya berharap DEEWR tidak meminta saya untuk bicara dengan kementerian lain. Mereka berjanji untuk membicarakannya," ujarnya.

Marhaban ya Ramadhan

Selamat menunaikan ibadah puasa bagi umat muslim seluruh Dunia. Semoga amal ibadah kita diterima Allah. Amien.......

Wassalam

Terima kasih atas kunjungannya. Jangan Lupa untuk meninggalkan Pesan dan Kesan. Kasih coment yach..... Sampai jumpa lagi.